Suasana Elegan Pernikahan Nisrina dan Denta di The Tribrata Darmawangsa Jakarta
Kata orang jodoh itu bisa datang di saat yang tak terduga dan kalau memang jodoh maka semuanyapun akan dilancarkan tanpa kita sadari. Nisrina dan Denta bertemu di komunitas lari kampus yang akan mengadakan acara lari bersama. Nisrina yang saat itu masih semester 2 bertemu dengan Denta yang sudah menjadi alumni dari kampus yang sama. "Kak Denta jadi salah satu admin di Whatsapp Group yang punya tugas untuk mengundang anggota baru, jadilah kita saling tukar nomor," Nisrina memulai cerita di saat mereka bertemu pertama kali. "Ternyata dari semua yang lari saat itu, Kak Denta yang paling perhatian dan sempat menawarkan minum," lanjut Nisrina sambil tersenyum. Dari awal saling bertukar sapa di Whatsapp Group akhirnya jadi saling mengantar pulang setelah selesai lari dan lama-lama akhirnya Nisrina dan Denta menjadi semakin dekat dan akhirnya niat baik dan seriuslah yang mengantar mereka menuju ke pelaminan.
"Karena aku dan Kak Denta tidak sempat pendekatan dan pacaran terlalu lama, aku banyak berdoa minta agar kalau memang dia jodoh aku, baik untuk aku dan keluargaku, aku minta dimudahkan semuanya," lanjut Nisrina. Dan, Allah SWT memberi jawaban lewat keluargaku. "Abang aku yang selalu over-protective dan selalu bilang `no` sama cowok-cowok yang sedang mendekati aku langsung memberi masukan-masukan positif tentang Mas Denta sejak dari pertama kali bertemu," cerita Nisrina menceritakan awal mereka memulai jalan ke jenjang berikut di hidup mereka. Jodoh memang tidak kemana-mana dan inilah yang dialami oleh Nisrina dan Denta.
Photo: GPhotography I Suntiang: Kynara Roemah Penganten I Make Up Artist: Oli Sherawati
Photo: GPhotography I Suntiang: Kynara Roemah Penganten I Make Up Artist: Oli Sherawati
Photo: GPhotography I Suntiang: Kynara Roemah Penganten I Make Up Artist: Oli Sherawati
Photo: GPhotography I Suntiang: Kynara Roemah Penganten I Make Up Artist: Oli Sherawati
Simple dan Elegant Sebagai Tema Pesta
Mimpi yang menjadi kenyataan. “Iya, aku dari dulu sudah bercita-cita banget untuk menikah menggunakan tradisi keluarga aku – Jawa dari ayah dan Minang dari ibu,” jelasnya. “Dan, aku pribadi juga suka sekali dengan pakaian adat Indonesia terutama paes Jawa dan suntiang Minang. Dengan hiasan yang gak terlalu berlebihan, kedua adat ini membuat kita terlihat elegan lho,” tutur Nisrina. Oleh karena itu, Nisrina dan Denta memilih venue yang menunjang kedua tradisi yang mereka pilih. Nuansa putih dan kesan bersih tapi mewah ditawarkan oleh The Tribrata yang dipilih sebagai tempat melangsungkan pesta pernikahan mereka. Namun, perjuangan mereka mempersiapkan pesta pernikahan harus melewati kendala PSBB saat itu.
PSBB Membawa Hikmah Persiapan Pesta Pernikahan
Persiapan pesta pernikahan yang sudah dimulai dari awal tahun 2020 karena rencana menikah setelah Lebaran di tahun itu akhirnya harus diundur karena masa pandemi. Persiapan pesta yang sudah sekitar 60-70% dengan rencana pengajian, malam bainai, pemotretan pra-nikah, mengundang banyak tamu di acara akad nikah serta resepsi akhirnya harus dibatalkan. Semuanya diubah ke acara yang memang perlu diadakan dengan tamu undangan yang juga disesuaikan. “Akad nikah hanya mengundang 25 tamu dan pesta syukuran mengundang 150 tamu dengan resepsi sambil duduk mengikuti protokol,” Nisrina melanjutkan.
Untungnya vendor-vendor yang didapat dari pencarian Nisrina lewat Instagram dan juga atas rekomendasi dari orang tuanya cukup mengerti dan membantunya. “Aku sempat stress dan alergi aku kambuh, tapi Kak Denta selalu membantu dan menenangkan aku, dan akhirnya akunya pun jadi lebih santai menghadapi semua ini,” tutur Nisrina.
Every Cloud Has A Silver Lining! Hari-H yang Tak Terlupakan!
Apa yang istimewa dari acara di hari paling bahagia aku? “Banyak nilai-nilai positif yang bisa kita ambil dari era new normal di tahun lalu. Dengan tamu undangan yang lebih sedikit, acara pernikahan terasa lebih nyaman dan biayanya berkurang. Melalui protokol kesehatan yang ketat, tamu undangan yang datang juga merasa lebih nyaman, resepsi dengan sitting dinner terencana dengan baik karena tidak ada antrian makanan atau pegal berdiri. Semuanya terlaksana dengan baik,” Nisrina menjelaskan sambil tersenyum.
Nisrina juga merasa senang karena bisa membahagiakan kedua orang tuanya dan juga orang tua Denta. "Orang tua dari suami keturunan Jawa dan akad nikah serta resepsi pernikahan dilangsungkan dengan adat Minang dan Jawa. Jadi semua pihak merasa senang dan puas dengan pesta pernikahan kami."
“Walaupun ada persiapan yang dadakan sebelum akad nikah, tapi Alhamdullilah, keluarga dan sepupu-sepupu mendampingi aku sehingga akunya juga lebih tenang. Dan, lega banget setelah mendengar Kak Denta, suamiku, selesai Ijab Kabul! Aku juga bersyukur dengan vendor-vendor yang mendukung dan membantu aku dan keluarga. Mereka membuat hari istimewa aku jadi semakin istimewa dan tak terlupakan pastinya!” tutur Nisrina sambil bersyukur menceritakan momen-momen di pernikahannya.
Pesan Nisrina dan Denta Untuk Para Calon Pengantin
“Yang pasti sih harus banyak-banyak berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga. Apalagi masa pandemi COVID-19 ini masih belum diprediksi sampai kapan. Jadi saran aku, memang sebaiknya menikah lebih dulu baru pesta kemudian. Aku sendiri merasa jauh lebih mudah mempersiapkan resepsi pernikahannya karena sudah serumah dengan suami. Jadi suami bisa lebih banyak membantu apalagi kalau sudah ada beda pendapat dengan orang tua atau keluarga, misalnya. Suami yang biasanya jadi penengah yang baik. Dan, satu lagi, pastinya jadi tidak terlalu melelahkan setiap selesai acara, jadi lebih banyak waktu buat seru-seruan bareng dengan suami,” pesan Nisrina sekaligus menutup cerita pesta pernikahannya.