Kehangatan Jawa & Palembang di Gedung Sasana Kriya TMII
Kota pelajar Yogyakarta menjadi tempat dimana Adrie dan Neysa pertama kali berjumpa sebagai kakak dan adik kelas. Walau berada di sekolah yang sama, keduanya sungkan untuk saling menyapa. Hingga akhirnya usai menamatkan sekolah di bangku SMP, Neysa hijrah dan melanjutkan sekolah di Jakarta. Neysa dan Adrie pun tidak lagi pernah bertemu, hingga di tahun 2012 Neysa terkejut mendapat friend request dari seseorang di akun Path-nya. Wajahnya yang familiar membuat Neysa menerima permintaan teman dari Adrie. Berawal dari saling komentar di Path, Adrie dan Neysa pun merasa ada kecocokan di antara mereka. Hubungan yang semakin dekat membuat keduanya mengukuhkan hubungan sebagai sepasang kekasih.
Kota pelajar Yogyakarta menjadi tempat dimana Adrie dan Neysa pertama kali berjumpa sebagai kakak dan adik kelas. Walau berada di sekolah yang sama, keduanya sungkan untuk saling menyapa. Hingga akhirnya usai menamatkan sekolah di bangku SMP, Neysa hijrah dan melanjutkan sekolah di Jakarta. Neysa dan Adrie pun tidak lagi pernah bertemu, hingga di tahun 2012 Neysa terkejut mendapat friend request dari seseorang di akun Path-nya. Wajahnya yang familiar membuat Neysa menerima permintaan teman dari Adrie. Berawal dari saling komentar di Path, Adrie dan Neysa pun merasa ada kecocokan di antara mereka. Hubungan yang semakin dekat membuat keduanya mengukuhkan hubungan sebagai sepasang kekasih.
Sifat Adrie yang baik, berjiwa pemimpin dan humoris sama seperti ayahnya menjadi satu di antara ribuan alasan mengapa Neysa menerima pinangan Adrie dua tahun kemudian. Sebagai putri yang dekat dengan ayah, Neysa pun memilih konsep Palembang sebagai adat leluhur sang ayah pada resepsi, dan adat Jawa pada upacara akad.
Mengenakan busana adat Palembang Aesan Gede, Neysa memadukan unsur tradisi Palembang dengan sentuhan modern pada dekorasi, dengan memadukan warna merah, emas, magenta dan ungu. Menghantarkan kehangatan. Berbalik dengan nuansa lembut putih berpadu merah dan keemasan pada akad nikah yang dilaksanakan sebelumnya.
Prosesi Palembang pun tak lupa dilaksanakan oleh kedua pengantin, salah satunya Tari Pagar Pengantin oleh pengantin wanita yang khusus dipersembahkan bagi pengantin pria yang menggambarkan tarian terakhir dari mempelai wanita. Semua gerak yang ditarikan menegaskan bahwa kelak sang istri mempunyai ruang gerak terbatas karena sudah menikah. Selain itu prosesi Palembang lainnya pun tidak ada yang sulit dilakukan Neysa yang mempercayakan pernikahannya ditangani Vienna Gallery yang sudah sangat berpengalaman.