Simfoni Cinta Antara Jawa, Lampung & Mandailing

NADHIRA FARHANA LOEBIS (NADHIRA) & AHMAD SANDY ADRIANSYAH (SANDY) - 10 JANUARI 2016
| 15562

Sembilan tahun lebih Nadhira mengenal Sandy, sejak kuliah di FE UI dan terjun di organisasi yang sama. Akan tetapi, tidak ada ketertarikan diantara keduanya, hingga akhirnya lulus dan bekerja di tempat yang berbeda.

Sembilan tahun lebih Nadhira mengenal Sandy, sejak kuliah di FE UI dan terjun di organisasi yang sama. Akan tetapi, tidak ada ketertarikan diantara keduanya, hingga akhirnya lulus dan bekerja di tempat yang berbeda.

Hingga suatu hari, Sandy yang bekerja di Bank Indonesia dan Nadhira yang bekerja di salah satu bank dipertemukan dalam rangka pekerjaan. Disitulah panah asmara mulai bekerja. Meski “reuni tidak sengaja” itu belum membekas di hati keduanya, namun sejak hari itu mereka mulai berteman baik. Seiring waktu, Sandy keluar dari pekerjaan melanjutkan sekolah pilot di Bali. Sementara Nadhira hijrah ke London untuk melanjutkan studi S2. Bermula dari sana keduanya rajin berkomunikasi via skype.

Tahun 2015, ketika Sandy pulang dari Bali dan Nadhira kembali ke Indonesia, keduanya berkomitmen melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Berencana menikah di bulan April atau pertengahan 2016, namun di bulan Oktober 2015 Nadhira dan Sandy menemukan tanggal bagus yaitu 10 Januari 2016. Alhasil, dengan waktu yang hanya 3 bulan dan didukung kedua pihak keluarga, persiapan pernikahan pun dilakukan. Pemilihan vendor pun dilakukan secara kilat meski tak berarti asal. Dibantu mama dan Icha, sang adik, Nadhira memilih vendor yang pernah menangani pernikahan kakak serta rekomendasi teman-teman yang juga pernah menggunakan jasa vendor-vendor tersebut.

Memiliki ibu yang sama-sama berlatar etnis Jawa, Nadhira dan Sandy menjalani prosesi siraman sehari sebelum pernikahan. Sementara untuk menghormati ayah Sandy yang berasal dari Lampung, seusai akad nikah mereka menjalani prosesi mosok yaitu pemberian gelar dalam adat Lampung. Dan terakhir, resepsi digelar dalam tema Mandailing (Tapanuli Selatan) untuk menghormati daerah asal ayah Nadhira. Perpaduan perak, abu-abu dan emas pada dekorasi menghantarkan nuansa lembut. Dalam balutan busana Mandailing warna senada, Nadhira dan Sandy menarikan Tari Tortor untuk menghormati sebagai apresiasi kepada para tamu yang datang.

BACK
TO TOP