Pernikahan Jawa Klasik Bernuansa Hangat di Balai Sudirman
Alif dan Zinia mengenal satu sama lain dalam waktu cukup singkat dan mungkin tanpa drama seperti layaknya pasangan-pasangan lainnya. Namun dalam waktu singkat itu, keduanya merasa cukup mengenali dan sampai akhirnya memutuskan untuk hidup bersama seterusnya.
Serasinya Zinia dan Alif kenakan busana adat Jawa
Zinia mempersembahkan lagu ??Endless Love??untuk Alif
Sungkem pada ibunda
Prosesi sinduran
Bersama bridesmaid
Cantiknya Zinia dimakeup Jasmine Lishava
Prosesi ngidak wijidadi
Saat ijab kabul
Suap suapan
Iringan pengantin memasuki ruang resepsi
Alif dan Zinia mengenal satu sama lain dalam waktu cukup singkat dan mungkin tanpa drama seperti layaknya pasangan-pasangan lainnya. Namun dalam waktu singkat itu, keduanya merasa cukup mengenali dan sampai akhirnya memutuskan untuk hidup bersama seterusnya.
Mundur ke belakang pada pertemuan pertama keduanya yang kebetulan berjumpa di German Goethe Institute. Waktu itu Zinia sedang menyempatkan diri menonton film dokumenter Eropa di Goethe dan ternyata bertemu dengan Alif bersama teman-temannya. Setelah pertemuan itu, Alif mengajak Zinia berkenalan. Semenjak siang singkat itu, pertemuan intens berlanjut sampai akhirnya Alif memutuskan untuk berkenalan semakin dalam lagi. Dalam waktu singkat, delapan bulan berjalan dilalui, Alif menyatakan bahwa sejak awal perkenalan, Alif sudah punya feeling yang kuat mengenai ketertarikannya pada Zinia, begitupun dibarengi dengan keyakinan Zinia pada Alif. Alif kemudian secara diam-diam memesan cincin untuk melamar Zinia, tanpa Zinia ketahui. Di malam hari Jumat tanggal 27 April 2018 itu, Alif akhirnya mengutarakan niatnya kepada Zinia, dan malam itu lamaran pun diterima.
Jarak dari lamaran malam itu ke tanggal ditetapkannya pernikahan relatif singkat, yaitu 3 bulan. Tanggal pernikahan dipilih begitu singkat mengacu pada prinsip islami dan perhitungan kepercayaan tanggal Jawa. Meskipun percaya semua tanggal baik, keluarga yang memutuskan dan keduanya mengikuti.
Memiliki waktu tiga bulan, keduanya bergegas mulai memilih vendor-vendor yang sekiranya dapat mendukung adat Jawa Klasik sebagai konsep pernikahannya. Vendor yang didahulukan segera di-booking yaitu venue, dekorasi, makeup, dan busana pengantin. Untuk music/band, keduanya tetap pilih yang “masa kini”, dengan maksud tamu yang hadir tetap familiar dengan lagu yang dimainkan, melihat pula dari beberapa review internet. Bagian dokumentasi foto sudah dipilih jauh-jauh hari dengan menilai dari profesionalnya angle foto dan video yang dihasilkan. Sebelum memilih kesemua vendor tersebut, Alif dan Zinia rajin mendengarkan rekomendasi dari orang-orang terdekat maupun membaca review di internet juga sosial media.
Karena keduanya menyukai sesuatu yang warm atau “hangat” maka dipilih nuansa warna cokelat, gold, hijau muda, hijau tua, kuning, dan oranye yang menguatkan. Sedangkan konsep adat Jawa sesuai kultur kedua keluarga. Ditambah highlight “Klasik” untuk menciptakan suasana tenang/khidmat pernikahan serta keanggunan Jawa yang ditonjolkan.
Vendor Pernikahan
Busana Pengantin& Paes: Griya Eigina Ayu
Tata Rias: Jashmine Lishava
Dekorasi: Agung Decoration
Katering: DPS Catering
Venue: Balai Sudirman
Foto & Video: Maximus Pictures
Jewellery: Adelle Jewellery
Seserahan: seserahan_id
Entertainment: Jova Musique