Melihat Keunikan Pernikahan Tradisional Sunda
Adiza dan Arief sebetulnya sudah kenal dari tahun 2008 ketika berkuliah di kampus yang sama tepatnya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Walaupun sempat beberapa kali tidak sengaja bertemu tapi baru intensif setelah Lebaran tahun 2017.
Adiza dan Arief ketika memasuki ruang resepsi
Ciuman di pipi yang cukup membuat Adiza tersipu
Jajaran lapu kristal yang menggantung menjadi unsur dekorasi yang membuat terlihat lebih modern
Resepsi dengan busana adat Jawa
Foto pre-wedding yang mendekorasi resepsi
Adiza dan Arief membagi kemesraannya
Perlengkapan busana adat Sunda yang dipakai Arief
Dekorasi indah dengan komposisi warna bunga yang tepat
Akad nikah yang menggunakan busana adat Sunda
Syahdu acara akad yang berlangsung di venue yang sama pada pesta resepsi
Adiza dan Arief sebetulnya sudah kenal dari tahun 2008 ketika berkuliah di kampus yang sama tepatnya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Walaupun sempat beberapa kali tidak sengaja bertemu tapi baru intensif setelah Lebaran tahun 2017. Tanpa menunggu waktu lama, kebersamaan mereka terus berlanjut dalam beberapa bulan sampai keduanya saling menyadari keduanya berjodoh. Selang waktu yang lekas berlalu, keduanya semakin serius dan berniat untuk melaju ke jenjang pernikahan.
Setelah mengantongi restu dari kedua pihak orang tua, Adiza dan Arief mulai mencicil menyiapkan pernikahan mereka. Memiliki kesamaan bersifat selektif, dalam memilih vendor pun dilakukan keduanya penuh teliti. Tidak ragu keduanya juga banyak minta pendapat dari teman yang pernah memakai jasa salah satu vendor agar semakin yakin. Tidak memutuskan sendiri, Adiza semakin optimis menyelesaikan seluruh persiapan karena selalu ada Arief di sampinya yang bersedia membantu memutuskan hingga urusan terkecil sekalipun. Selama proses tersebut Adiza merasa tidak terlalu tertekan yang sejak awal sudah menyepakati untuk mementingkan esensi pernikahan bukan perayaannya. Meski dalam hati tidak dipungkiri cobaan kadang datang yang menyebabkan rasa stres.
Seperti menyatukan pendapat pihak yang punya keinginan berbeda, dan masalah dengan vendor-vendor. Cukup menguras tenaga dan emosi, sampai terjadi perdebatan antara Adiza dan Arief. Wajar setiap pasangan yang sedang menyiapkan pernikahan sering berbeda pendapat, tetapi di saat itu pula Adiza bersyukur. Menjalani masa pacaran yang singkat, Adiza merasa lebih mengenal sosok Arief yang bermanfaat memperkaya dan memperkuat hubungan mereka.
Sementara untuk konsep keduanya sama ingin menikah menggunakan adat tradisional. Menurut keduanya adat pernikahan indonesia yang indah dan kaya sayang untuk dilewati tanpa diterapkan dalam pernikahan. Maka diputuskan untuk mengangkat adat Sunda yang diimbuhkan elemen modern. Untuk menunjukan sisi tradisional yang mampu menyatu agar lebih muda dan modern.
Vendor Pernikahan
Busana Pengantin
Akad : Fitri Alamsjah
Resepsi : Dewangga
Tata Rias: Jasmine Lishava
Hair Do
Akad : Griya Seni Ekayana
Resepsi : Iie Hias Rias
Dekorasi : Griyo Palastri
Katering
Akad : Hotel Bidakara Grand Pancoran Jakarta
Resepsi : Dwi Tunggal Citra
Undangan: Raffi Asyraf
Venue: Hotel Bidakara Grand Pancoran Jakarta
Foto & Video: Fotologue
Suvenir: Raffi Asyraf
Seserahan : Rosearbor
Entertainment : Maliq and D’Essentials dan Deo Entertainment
Sanggar adat
Akad : Griya Seni Ekayana
Resepsi : Rumah Kebaya