Cinta Sewindu Bimo & Silvi Bermuara di Hotel Bidakara Dalam Balutan Tradisi Jawa

SILVIANA TRI CAHYANI & ARYO BIMO SENO - 15 JUNI 2014
| 4000

Sewindu, delapan tahun yang lalu, di masa yang paling menyenangkan, Bimo dan Silvi sempat menikmati indahnya cinta di bangku SMA. Pada pesta ulang tahun ketujuh belas seorang teman, Bimo terpesona oleh sosok Silvi di tengah kerumunan pesta.

Sewindu, delapan tahun yang lalu, di masa yang paling menyenangkan, Bimo dan Silvi sempat menikmati indahnya cinta di bangku SMA. Pada pesta ulang tahun ketujuh belas seorang teman, Bimo terpesona oleh sosok Silvi di tengah kerumunan pesta. Bayangan Silvi yang tidak mau pergi dari benaknya, mendorong Bimo untuk memberanikan diri mengirim pesan singkat kepada Silvi. Perkenalan dimulai, sepasang muda-mudi ini pun dibuai cinta. Lulus dari SMA yang sama, keduanya kembali dipersatukan di universitas yang sama. Ini kah pertanda ada jodoh di antara mereka?

Pertanyaan itu pun terjawab sewindu berikutnya di tahun 2014, selepas kuliah dan keduanya telah mapan bekerja. Kecocokan menjadi alasan mendasar bagi keduanya untuk melangkah menuju gerbang pernikahan. Konsep Javanesse Royal Wedding jadi pilihan Silvi maupun Bimo yang memiliki kultur Jawa yang kuat. Keduanya mulai merancang pernikahan yang tidak hanya kental dengan dekorasi Jawa, tetapi juga menjalani ritual tradisi sepenuh hati.

Bila sebagian orang masih beranggapan bahwa pernikahan tradisional usang dan berbau kuno, kali ini terbukti bahwa anggapan itu salah. Silvi dan Bimo membuktikan pernikahan tradisional tak selamanya berseberangan dengan budaya modern. Silvi sengaja merancang nuansa modern yang terorganisir dari tema warna favorit Silvi, marun dan gold. Kedua tema warna pun melebur menyatu dengan Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta, yang berunsur warna sama.

Rasa cemas pun sengaja disingkirkan oleh Silvi dan Bimo, mengingat wedding organizer yang mereka pilih, Griyo Notoredjo, sudah berpengalaman. Terbukti, di hari istimewa tersebut seluruh acara berjalan sempurna. Di tengah nuansa Jawa yang begitu kental, Silvi dan Bimo berjalan berdampingan, berbalut kebaya dan beskap beludru warna hitam, tampak begitu cantik dan gagah, layaknya pangeran dan putri kraton.

BACK
TO TOP